Kuro Neko Translation

We Serve with the Quality

Rabu, 24 Januari 2018

Vol 3 Ch 63 Sendai Yuusha

Chapter 63 - Sudah Bertemu Keduanya Di Sana


Hah, hah……!
Seorang gadis kecil beralari. Gadis kecil yang kira-kira hanya berumur sekitar 14 atau 15 tahun. Gadis kecil itu bernafas dengan terengah-engah dan sepertinya terlihat seang kesakitan tetapi dia tetap berlari.
Itu seolah dia terlihat berlari dari sesuatu.
Di dekatnya, terdapat lautan api. Jalan yang seperti labirin di tutupi oleh lautan api.
Akan tetapi, gadis kecil itu tetap berlari dari sosok yang bahkan lebih mengerikan dari lautan api yang ada di sekelilingnya.
Dia di banjiri dengan air mata. Itu adalah air mata yang entah dari rasa sakit ataupun air mata yang keluar karena bahagia dan bersyukur.
「っ, Otou-sama……
(TL : “Ayah”)
Apa yang dia ingat kembali di dalam ingatannya adalah, sosok dari Mazoku yang memiliki empat lengan yang menghabisi ayahnya.
Otou-sama……!
Itu adalah air mata kesedihan dari kehilangan ayahnya yang baik dan hebat.
Fufufufu, tidak ada gunanya meskipun kau lari, gadis kecil. Kau takkan bisa kabur dariku, kau tahu?
Sementara suara tersebut yang bisa di dengar sebagai suara yang lembut, pemilik dari suara tersebut memiliki empat lengan dan merupakan seorang pria….. Tidak, Mazoku yang membunuh ayah si gadis kecil sedang berada tepat di hadapannya.
「っ……!
Dengan terburu-buru karena mendengar suara yang mendekatinya dari belakang, gadis kecil itu keluar dari lautan api, membuka semacam pintu. Dan menutupnya mencoba untuk bersembunyi.
Dia tidak berfikir kalau dia bakal bisa kabur dari sang Mazoku dengan melakukan itu. Akan tetapi, bagi gadis kecil itu yang saat ini berada dalam situasi yang sangat ekstrim, dia tidak punya waktu untuk memikirkannya.
Nampaknya masih belum terkubur oleh api, ruangan yang tempat di mana dia kabur untuk bersembunyi sangat gelap gulita. Meskipun di dalam sana sangat gelap gulita, tapi itu tidak cukup untuk mengatakan kalau itu adalah di dalam sebuah ruangan.
*DON!!* (Sfx : BAM!!)
Kyaah!!
Pintu yang di tekannya menggunakan punggungnya meledak, dan gadis kecil itu terhempas oleh ledakan tersebut.
Aguh!
Menabrak “sesuatu” yang berada di tengah ruangan, gadis kecil itu megeluarkan suara kesakitan.
Dan kemudian, di sisi lain dari pintu yang meledak, di sanalah berdiri sosok dari Mazoku dengan lautan api di belakangnya.
Biar aku katakan sekali lagi, namaku adalah Deilameth. Menerima nama julukan Si Tinju Angin, aku adalah seorang Count Class Mazoku.
Dia adalah seorang Mazoku yang memperkenalkan dirinya seperti lelaki sejati, tetapi dari mata miliknya, rasa hormat ataupun semacamnya tidak bisa di rasakan.
Itu hal yang alami. Karena, bertepatan dengan kenyataan kalau, bagi manusia, Mazoku adalah musuh alami mereka dan merupakan subjek yang harus di musnahkan, dan bagi Mazoku, manusia adalah makhluk rendahan dan merupakan subjek yang harus di musnahkan.
Dia mengekspresikan kalimat hormatnya kepada sang gadis kecil, tetapi, bagi Deilameth, gadis kecil ini keberadaan yang tidak lebih dari sekedar serangga.
Baiklah kalau begitu, meskipun ini sangat di sayangkan, aku harus menculikmu gadis kecil. Tolong, jangan melakukan perlawanan yang tidak berguna, menurutlah dan ikut denganku ke sisi master-ku…..
Lalu kenapa! Kenapa kau harus membunuh ayah! Bukankah tidak masalah hanya tinggal menculikku saja langsung!?
Menyela sang Mazoku, perkataan Deilameth, sang gadis kecil meneriakkan hal tersebut.
Ketika dia melakukannya, ekspresi wajah Deilameth berubah menjadi marah.
Dasar kau, manusia rendahan…..! Beraninya kau menyela perkataanku!!
Nada yang sebelumnya sangat lembut berubah menjadi liar, dan Deilameth mengepalkan tinju dari keempat lengannya dengan kuat.
Aku sudah tidak bisa menahan ini lagi. Baiklah kalau begitu, jika aku menghancurkan anggota tubuhmu, aku takkan mendengar mulutmu itu, benar ‘kan!?
Keempat lengan yang seperti balok kayu itu terrangkat di atas kepalanya, menargetkan sang gadis kecil.
(Siapapun…… Tolong…..!)
Menjawab “keinginan harapan yang sangat mirip dengan doa itu”, sebuah “pedang” yang menjadi dinding di belakang sang gadis kecil bergerak bersamaan dengan itu.
Ap-Apa yang terjadi!?
……Eh?
Melampaui intensitas cahaya dari api, kilatan cahaya yang bisa di salah kenali dengan cahaya matahari itu dengan lembut menyelimuti sang gadis kecil.
Sembari merasakan perasaan aman yang sangat mirip ketika di peluk oleh lengan ibu, di berbalik ke arahnya, menuju cahaya.
Dan di sanalah sosoknya,
Fuhahahaha!! Akulah yang memanipuasi kobaran api hitam, yang membawa ribuan pedang! ……Akulah sang Darkness Executioner. Wahai jiwa yang jahat, terbakarlah oleh pedang keyakinanku dan musnahlah!

Sosok dari pemuda yang memakai jubah panjang berwarna hitam legam mengangkat pedang cahaya ke atas.



<=Previous | Main Menu | Next=>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular

Recent

Comments