Kuro Neko Translation

We Serve with the Quality

Minggu, 23 Juli 2017

Irregular Rebellion Prolog Volume 1


Prolog Volume 1

The Emblem of Champion


Kalender Kekaisaran Tahun ke 89 bulan ke 3. Akademi Martelia Knight. Sembari melihat ke arah kertas yang tertempel mengenai nama-nama mereka yang lulus, sang pemuda berambut merah Huntis Hermillion [ハンティスーハーミリオン] menggoyangkan bibirnya dengan tidak percaya. 

“Bohong… Ini… Tidak mungkin… Ini tidak mungkin…”

Nama yang berada di kertas besar yang menutupi papan pengumuman yang berada di bagian sisi paling kiri atas pada bagian yang paling bawah.
Nama [Huntis Hermillion] berada di peringkat ketiga dari sisi kiri paling atas. Aku lulus. Itu juga merupakan posisi ke tiga dengan hasil yang bagus. Akan sangat hebat jika kau adalah orang biasa dan itu akan menjadi pemandangan yang sangat menyenangkan. Oleh karena itu, Huntis menatap ke arah posisi di mana namanya berada dengan wajah yang tidak percaya.

“Aku rasa ini bukan yang utama….?”

Benar. Apa yang Huntis incar bukanlah hanya dengan sekedar lulus biasa saja. Yaitu penerimaan utama.
Institusi ini telah menghasilkan banyak lulusan “Crest Knight”* di Kekaisaran St. Crown Empire yang merupakan gelar terhormat, dan merupakan panutan dari seluruh anak laki-laki dan perempuan di seluruh Kekaisaran.
(*TL = Di sini pengartiannya bervariasi “Crest Knight”/ “Emblem Knight” dengan penyebutan Monsho Kishi dengan kanji “紋章騎士”. Jika kalian menyukai salah satunya silahkan katakan di comment.)

Sebenarnya, itu adalah hal yang sulit bahkan hanya untuk lulus saja. Terlebih lagi, jika menjadi lulusan utama.
Tetapi bagi Huntis, itu sama sekali bukanlah tantangan yang nekat.
Kenyataannya, jika lebih cepat satu tahun lagi, atau mengambil tesnya paling akhir, sudah pasti dia akan lulus.

Karena nilai-nilainya, merupakan nilai-nilai yang lebih tinggi dari nilai-nilai di tahun-tahun sebelumnya.
Tapi tahun ini ada seorang jenius.
Seorang jenius yang bahkan melampaui kemampuannya.
Meskipun begitu, kami berdua.

“Dasar orang rendahan!”

Pada saat itu, suara marah terdengar dari belakang. Ketika Huntis melihat ke belakang, dua sosok saling berhadapan.
Salah satunya adalah seorang pria. Tidak, lebih tepatnya seorang pemuda. Ngomong-ngomong, aku tidak terlalu bisa melihatnya sebagai kandidat. Dengan fisik yang luar biasa, dia menunjukkan wajah mengerikan akibat dari tekanan darahnya.
Mungkin dia hanya tua saja dimurnya, atau mungkin, dia telah beberapa kali menjadi *ronin.
(*TL : ronin = pengembara)

Sangat kontras, jika di bandingkan dengan pemuda itu, gadis dengan tubuh yang sangat kecil. Yang kira-kira berumur sekitar 14, atau 15 tahun mungkin.
Dari posisi Huntis yang hanya bisa melihat belakangnya. Tetapi, rambut hitam yang berkibar di tiup oleh angin menyatakan dengan jelas asal-usulnya.
Itu adalah kelompok suku Yamathai yang di bawa sebagai budak dari negeri seberang yang berada di timur. Itulah mengapa, dia di panggil “Orang rendahan” untuk menghina, atau biasa di pandang rendah sebagai “Orang berkulit kuning” dari warna kulit mereka.

“Aku tak tahu bagaimana, tapi peringkatmu itu sudah jelas salah!”

“Jika kau mengatakan itu salah, bagaimana kalau kau memastikannya sendiri dengan tanganmu? …Tetapi, itu pun jika kau bisa melakukannya…”

Membalas pemuda yang berkata dengan suara yang mengintimidasi, gadis itu membalasnya dengan kalimat yang menantang.

“Brengsek kau!”

Ketika urat biru si pemuda itu naik ke dahinya, dia menarik sebuah Battle Axe (Kapak perang) yang di selimuti oleh api dari ruang kosong.
Dengan melepaskan kemarahannya seperti itu, menutup jarak mereka, dan mengayunkan kapak itu ke bawah dengan mata yang sama sekali tidak ragu.


(Bahaya!)

Huntis lah yang meneriakkan itu kepada dirinya sendiri, tetapi dengan cepat dia mengetahui kalau itu adalah kekhawatiran yang tak berarti.
Gadis itu menendang tanah---itulah yang kupikirkan, sesaat kemudian setelah kapak itu menebas *Scratch*, dia meluncur ke bawah dada sang pemuda itu.

(Apa-apaan dia itu….)

Huntis mendapati jantungnya berdetak dengan kuat di saat yang bersamaan. Dan sesaat kemudian--- *Terkagum*.

Gadis itu melompat sembari diikuti dengan putaran.
Dua pedang yang indah tanpa di ketahui telah muncul di kedua tangannya.
Konstitusi dari pedang itu adalah, warna biru yang cemerlang---air.
Dengan rambut hitamnya yang mengkilap, dia memutar dirinya dan sembari menyebarkan percikan, gadis itu mengayunkan pedang kembar tersebut seperti badai.
Tebasan badai di lepaskan dengan kecepatan yang mengerikan. Aoki Senpu (
蒼き旋風).
Hakai no Uzu (Vortex of Destruction). 


---Pada saat itu. Di saat dia berkedip, gadis itu menebas seluruh tubuh pemuda itu tanpa ampun.
Itu adalah “*Mai”. Pikir Huntis.
(*TL : Tarian)

“Serangan” jika dalam kata, terlalu hambar untuk mengekspresikannya.
*Ken no -mai. (剣の、舞).
(*TL : Tarian pedang.)

Mengalir seperti air, anugerah, keanggunan, tapi kuat pada saat yang sama.
Huntis tanpa sadar terpesona, Teknik pedang gadis itu sangat indah.
Di saat ketika gadis itu mencapai titik lompatan tertingginya, matanya terlihat. Dia adalah gadis yang sangat cantik.
Cantik dan indah sampai bisa menyatu dalam satu wajah, yang membuatmu terpikat. Dengan bibir semerah buah persik. Mata obsidian yang mengandung rasa kesepian dan keagungan seperti lautan. Oleh karena itu, sangatlah tidak cocok dengan panggilan “orang berkulit kuning”, dengan kulit seputih itu. 

Pada saat itu Huntis, di sekitar dadanya, *dokun* merasakan dentuman yang kuat.
Bersamaan dengan pendaratannya, sejumlah garis horizontal muncul di pakaian pemuda itu.
Langsung setelahnya, dengan di tiup oleh angin, pakaian dalam terlihat dengan di pangkas habis pakaiannya. Dan mengejutkannya, tak ada luka satu pun di tubuhnya.

“I-Ingat saja nanti!”

Menggalkan kalimat tersebut, pemuda itu angkat kaki dan kabur.

“Kerja bagus. Seperti yang di harapkan dari Saya Sakurai-san.”

Tiba-tiba entah dari mana, suara pujian datang dari para kadet kepada gadis itu.

(Saya…Saya Sakurai dia bilang? Jadi, itu namanya…..)

Huntis yang berada di dekat papan pengumuman, mengingat nama yang tertulis di atas namanya.
Jadi, dia adalah salah satu murid yang lulus kali ini. Dia juga adalah gadis yang melampaui kemampuan dari Huntis.


Gadis bernama Saya itu, mengubah wajahnya menjadi ekspresi yang tajam. Di balik arah pandangannya adalah seorag gadis cantik dengan fitur wajah yang baik. Garis wajahnya sangat ramping dan halus serta memberikan kesan yang lembut. Akan tetapi, mudah di ketahui dari cara berjalannya kalau dua bukanlah orang biasa. Dia tidak merespon dari sikap yang Saya berikan, tetapi entah mengapa matanya mengarah kepada Huntis.

“Dan kau adalah Huntis Hermillion, benar ‘kan?”

Tiba-tiba di panggil, Huntis terkejut. Mengernyitkan alisnya,

“Memang, aku adalah Huntis….siapa kau?”

“Namaku adalah Reece… Reece Regalgent”

Merespon pemuda itu, Huntis membuka lebar matanya. Karena itu adalah nama yang berada di puncak pada papan pengumuman. Dengan kata lain, dia adalah orang yang mendapatkan kursi penerimaan utama yang melaui pertempuran sengit.

“Permisi kalau begitu.”

Pemuda yang bernama Lease itu menggerakkan matanya ke arah mereka berdua yang berada di belakang. Seorang gadis muda bangsawan dan seorang gadis berambut pirang, dia adalah pemuda yang memiliki nama besar yang menguasai berita itu.

“Yang ini adalah Arrenaliarto-san dan Mustrealim Fur.”

“Senang bertemu deganmu.”

“Salam kenal.”

“Arrenaliarto dan Mustrealim Fur? …..Tempat ke empat dan ke lima…..?”

Saya menanyakannya dengan mata yang menyelidiki.

“Benar. Yang berkumpul semua di sini adalah – tidak, ini adalah 5 besar peserta yang lulus di ujian masuk. Sebenarnya, semua orang memintanya kepadaku.”

“Permintaan, kau bilang….?”

Huntis mengerutkan wajahnya. Kontras dengannya, Reece tersenyum dan berkata,

“Mari kita bentuk pasukan terkuar dengan ke lima orang ini.”

Ini adalah Kalender Kekaisaran Tahun ke-89 bulan ke-3.
Dan sebulan kemudian, seperti yang di kiranya, mereka berlima akan membentuk sebuah unit. Menuliskan ulang semua catatan yang ada di dalam akademi, yang sudah tak di ragukan lagi menghasilkan pencapaian yang tak terhitung, tak di ragukan lagi di dalam sejarah dari Akademi Knights Martelia, itu adalah merupakan unit pasukan terkuat.

Catatan Penerjemah :

Di dalam prolog ini saya masih kesulitan dalam menyebutkan nama dari beberapa karakter karena menggunakan Hiragana dan penyebutan yang membingungkan, harap di maklumi karena ini adalah terjemahan RAW saya yang pertama.

7 komentar:

Popular

Recent

Comments