Chapter 70 - Pahlawan Sebelumnya, Berjaga?
TL : Makyou-kun
Untuk permulaannya, apa itu
sebenarnya 『Demosntrasi Seni Bela Diri Sihir Galarie』 itu.
Untuk kalian yang memiliki pertanyaan itu karena di sebut sebagai Demonstrasi Seni Bela Diri maka itu akan menjadi tempat di mana pertunjukkan pertarungan adu pedang akan di selenggarakan.
Beberapa ratus tahun yang lalu, pengenalannya seperti itu tidak akan salah.
…..Benar juga, pada saat beberapa ratus tahun yang lalu itu, Demonstrasi Seni Bela Diri Sihir telah berubah secara drastis.
Demonstrasi Seni Bela Diri yang mempertunjukkan semacam penelitian dari sudut pandang masyarakat di mana seluruh sekolah Seni bela diri dan sekolah sihir akan menunjukkan Teknik mereka masing-masing dan mempelajari Teknik sekolah lain telah mengubah arah dari satu kalimat dari demonstrasi Seni bela diri itu pula.
Untuk kalian yang memiliki pertanyaan itu karena di sebut sebagai Demonstrasi Seni Bela Diri maka itu akan menjadi tempat di mana pertunjukkan pertarungan adu pedang akan di selenggarakan.
Beberapa ratus tahun yang lalu, pengenalannya seperti itu tidak akan salah.
…..Benar juga, pada saat beberapa ratus tahun yang lalu itu, Demonstrasi Seni Bela Diri Sihir telah berubah secara drastis.
Demonstrasi Seni Bela Diri yang mempertunjukkan semacam penelitian dari sudut pandang masyarakat di mana seluruh sekolah Seni bela diri dan sekolah sihir akan menunjukkan Teknik mereka masing-masing dan mempelajari Teknik sekolah lain telah mengubah arah dari satu kalimat dari demonstrasi Seni bela diri itu pula.
「Aku yakin kalau sekolah kami adalah
yang terkeren dan yang terkuat. 」
Mungkin sudah agak sedikit berubah
tetapi begitulah cara berbicara untuk meremehkan dan menganggap enteng sekolah
lain.
Dan kemudian, para demonstrator dari sekolah lain pun tidak cukup lembut untuk membiarkan perkataan itu begitu saja.
Dan kemudian, para demonstrator dari sekolah lain pun tidak cukup lembut untuk membiarkan perkataan itu begitu saja.
「Oh? Apa, kelompok menyedihkanmu itu
yang terkuat? Jangan membuatku tertawa, dasar otak udang. 」
「Kalian juga tidak jauh beda. Di
samping itu, sekolah Kamilah yang terbaik. 」
「Ah? Apa? Mau coba membuktikannya
dengan bertarung? Kami tidak terlalu masalah mengenai hal itu, kau tau? 」
「Tidak masalah, ayo mulai! 」
Dengan seperti itu, tawuran antar
seluruh sekolah pun di mulai, tapi takkan mungkin ada cara untuk membuktikan sekolah
siapa yang terkuat dengan sesuatu seperti tawuran.
Itu karena akan ada juga beberapa orang yang bisa tetap bertahan dengan cara bertarung yang curang.
Itu karena akan ada juga beberapa orang yang bisa tetap bertahan dengan cara bertarung yang curang.
Dengan rajin mencoba untuk
menentukan siapa yang terkuat, yang berada di puncak, adalah sesuatu yang harus
di kagumi, tetapi ada juga beberapa yang di butakan oleh gelar dan berusaha
mendapatkannya dengan cara yang salah. Faktanya, kebanyakan dari mereka sudah
mulai menggunakan taktik yang licik.
Hal seperti menaruh semacam obat di makanan yang membuat sakit perut, atau mengolesi kertas toilet dengan sejumlah mustard yang banyak…..
Hal seperti menaruh semacam obat di makanan yang membuat sakit perut, atau mengolesi kertas toilet dengan sejumlah mustard yang banyak…..
Para pemimpin negeri yang melihat
situasi tersebut di mana tindakan yang sangat jahat sudah suap di lakukan
berkolaborasi Bersama satu sama lain, dan, dengan membutuhkan beberapa decade,
akhirnya berhasil membuat mereka bertarung dengan mengikuti beberapa peraturan.
Dan begitulah bagaimana semuanya
berubah menjadi Demonstrasi Seni Bela Diri saat ini.
◇ ◇◇◇
「Dan begitulah, waktu berjalan dan
di dunia yang aliri oleh waktu itu, kini akhirnya menjadi turnamen untuk
melihat siapa yang terkuat……tidak mengherankan kalau itu sangat berbahaya.」
Di dalam ruang tunggu untuk para
kontestan di dalam arena Be Io, aku sedang membaca sebuah buku petunjuk dan di
miliki oleh Bernadette.
Di sekelilingku, pria dengan tubuh yang berotot sedang bekerja keras menyeseuaikan senjata dan tubuh mereka.
Di sekelilingku, pria dengan tubuh yang berotot sedang bekerja keras menyeseuaikan senjata dan tubuh mereka.
Ngomong-ngomong, meskipun aku
mengatakan ruang tunggu untuk para kontestan, itu bukan berarti aku yang ikut
berpartisipasi.
「Fu, yah! 」
Aku adalah pendamping Bernadette,
yang sedang melatih jurusnya di depanku.
「Fu, Fufufu. Aku sedang dalam
kondisi sempurna hari ini, Yashiro-san! Aku rasa jika aku dalam kondisi seperti
ini, aku pasti bisa memusnahkan Dragon Zombie raksasa kemarin! 」
Untuk bisa mengalahkan Dragon Zombie yang
membutuhkan aku dan Kaito dengan seorang diri, itu benar-benar tidak masuk
akal.
Yah, kemungkinan seperti itu. Dia kemungkinan mencoba mengatakan kalau dia sedang dalam kondisi yang sempurna atau semacamnya.
Yah, kemungkinan seperti itu. Dia kemungkinan mencoba mengatakan kalau dia sedang dalam kondisi yang sempurna atau semacamnya.
「Ketika aku melancarkan seranganku
dari sampingnya, karena dia kurang lebih akan melakukan serangan yang mencoba
untuk menghancurkanku dengan tangan atau ekornya, aku akan melompat kebagian
yang menyerang itu dan berlari di atasnya….. 」
Ah, dia berencana untuk melakukan walkthrough secara keseluruhan mengenai
hal itu, Bernadette-san ini.
「Ngomong-ngomong, Yashiro-san, apa
kau tidak akan berpatisipasi juga? 」
「Partisipasi….Maksudmu di dalam
turnamen ini? 」
「Ya. 」
Setelah menyelesaikan simulasinya,
Bernadette duduk di sampingku di bangku di mana aku sedang duduk.
「Yashiro-san, meskipun hanya
berjarak setipis kertas, kau berhasil menghindari seranganku. Kau memiliki
cukup bakat, dan bahkan dalam hal tubuh, kau sepertinya cukup memiliki standar
yang tinggi. Aku bisa merasakannya ketika aku memiiliki kesempatan untuk
menyentuhmu sebelumnya tapi, aku pikir kalau kau mungkin memiliki semacam 『tubuh yang sempurna』. 」
Mu. Sempurna ya….Untukku, aku hanya
ingin mengubah tubuhku menjadi tubuh di mana tipe Onee-sama akan mau
menyandarinya tapi….(Ini adalah hal yang menyimpang, tapi ketika aku mengatakan
hal yang sama pada Sylvia dulu, aku benar-benar dibuatnya berhenti).
Tunggu, hah?
「Aku belum pernah membiarkanmu
menyentuh tubuhku sebelumnya, ‘kan? 」
Malah aku yang melukakannya. Seperti
pada dadanya.
「Gi, giku.」
Apa-apaan itu, reaksinya itu yang
bahkan tidak akan di lakukan oleh anak zaman sekarang.
「K-Kau salah paham! T-Tak ada maksud
sama sekali! Aku sama sekali tidak berfikir kalau perut Yashiro-san yang sedang
tidur itu sexy dan tanpa sadar menyentuhnya! Aku sama sekali tidak bermaksud
melakukan itu!!」
「…….Be-Begitu ya. Aku mengerti.」 (Nada datar)
Aku memang terbiasa menyentuh tapi aku rasa aku tak terbiasa di sentuh. …..Aku merasa agak sedikit malu.
Aku memang terbiasa menyentuh tapi aku rasa aku tak terbiasa di sentuh. …..Aku merasa agak sedikit malu.
「Untuk semua kontestan yang
berpartsipasi dalam babak penyisihan silahkan berkumpul!」
Ketika Bernadette mencoba untuk
melanjutkannya dengan wajahnya yang memerah, seseorang yang sepertinya
merupakan slah satu staff memasuki ruang tunggu kontestan. Seperti yang di
duga, mereka datang untuk memanggil semua para kontestan.
「La-Lakukanlah yang terbaik, oke,
Bernadette. 」
「Tolong jangan menjadi formal secara
tiba-tiba! 」
Aku berpamitan dengan Bernadette
dengan matanya yang berkaca-kaca sembari dengan ringan melambaikan tanganku.
Tetap saja, apa dia akan baik-baik
saja? Yah, meskipun dia sedang dalam semangat yang sangat tinggi.
Meskipun dia mengatakan “Serahkan
padauk!” seolah dia dipenuhi dengan rasa percaya diri dan membusungkan dadanya
ketika aku merasa ragu apakah aku harus muncul juga di turnamen ini atau
tidak……
Mungkin karena aku tidak memiliki pengetahuan yang jelas mengenai kemampuan Bernadette yang sesungguhnya sehingga menyebabkan masih ada rasa khawatir yang tersisa.
Mungkin karena aku tidak memiliki pengetahuan yang jelas mengenai kemampuan Bernadette yang sesungguhnya sehingga menyebabkan masih ada rasa khawatir yang tersisa.
Maybe because I was thinking about
that or maybe because I was poor at sensing people’s presence like usual, I was
late in noticing the figure of a person that was approaching me.
Mungkin karena aku memikirkan hal
itu atau mungkin karena aku memang buruk dalam menyadari sosok seseorang
seperti biasa, aku bahkan telat dalam menyadari sosok seseorang yang sedang
mendekatiku.
「Nn? …..Apa kau ada urusan denganku? 」
Ketika aku menyadarinya, seseorang
yang kurang lebih seumuran denganku atau mungkin lebih muda berdiri di
hadapanku.
「Apa kau tidak akan keluar? 」
Suara sopran sampai ke telingaku.
Orang itu dengan fisik yang ramping menatapku dari atas, yang sedang duduk di
bangku, dan entah mengapa merasa jijik.
「Yah, karena temanku sedang dalam
semangat yang tinggi, aku rasa aku akan menyerahkan itu padanya. 」
Meskipun aku juga memiliki alasan
untuk tidak terlalu menarik perhatian.
「….Bersembunyi di balik bayangan
seorang wanita, apa kau masih bisa menyebut dirimu seorang pria dengan itu? 」
Orang itu yang entah mengapa merasa
sangat jijik padauk dari dalam lubuk hatinya yang paling dalam benar-benar
menunjukkan tindakan yang meremehkanku.
「……Ah?」
「HA! Apa kau tidak bisa melakukan
apapun selain melotot? 」
Apa-apaan itu? Apa maksudnya ini?
Kenapa suasananya tiba-tiba berubah menjadi seperti ini!?
Sebagai awalanya, mengapa orang ini
datang untuk memprovokasiku?
Aku sama sekali tidak paham apa maksudnya.
Aku sama sekali tidak paham apa maksudnya.
「Kau ingin bertemu dengan Oyaji ku,
‘kan? Kalau begitu jangan bergantung pada perempuan, dan lakukanlah sendiri. 」
Mengatakan itu dengan
membelakangiku, orang itu kemudian mulai pergi meninggalkan ruang tunggu.
Oyaji? …..Nn? Orang ini,
Oyaji? …..Nn? Orang ini,
「Aku dan Oyaji, kami berdua sangat
membenci orang lemah, kau tahu! 」
Dari balik rambut pirangnya itu,
telinga rubah mencuat keluar. …..Begitu ya, akhirnya aku mengerti kenapa harus
lonceng.
Kota pelabuhan di mana banyak suku
Serigala tinggal, 『Be Io』.
Vodan-shi yang merupakan walikota dari kota tersebut sudah jelas merupakan salah satu dari suku Serigala.
Aku bertanya-tanya mengapa pak Kepala Sekolah mengirimkan sebuah lonceng kepada anak Vodan-shi tapi…..Dia kemungkinan anak adopsi atau semacamnya.
Anak dari Vodan-shi, adalah suku Rubah.
Vodan-shi yang merupakan walikota dari kota tersebut sudah jelas merupakan salah satu dari suku Serigala.
Aku bertanya-tanya mengapa pak Kepala Sekolah mengirimkan sebuah lonceng kepada anak Vodan-shi tapi…..Dia kemungkinan anak adopsi atau semacamnya.
Anak dari Vodan-shi, adalah suku Rubah.
keren kak lanjutkan
BalasHapuslogo free ongkir